Saturday, 27 Apr 2024
  • Kongregasi Puteri Maria dan Yosef

Komunitas Leonardo – Banyumas

 

Pada awal tahun 2003, Bapak Uskup Purwokerto Mgr. J. Sunarko, SJ menawarkan kepada Tarekat untuk membuka Panti Wreda di Keuskupan Purwokerto berhubung ada donatur dari Jakarta. Tawaran itu menjadi bahan permenungan pada saat Kapitel Provinsi Februari 2003. Kemungkinan besar Bapak Uskup menawarkan hal itu karena Kongregasi telah berkarya cukup lama di Yayasan Soegijapranata (sejak 1967) melayani para lanjut usia. Memang sudah lama juga Kongregasi ‘bermimpi’ untuk berkarya bagi para lanjut usia di wilayah Keuskupan Purwokerto, tetapi  belum pernah terwujud hingga datang tawaran tersebut. Rupa-rupanya tawaran Bapak Uskup menjadi suatu tanda bahwa Kongregasi diperkenankan untuk melayani para lanjut usia di Keuskupan Purwokerto. Maka dalam Kapitel 2003, pelayanan bagi para lanjut usia menjadi Rekomendasi Kapitel. Berdasarkan rekomendasi tersebut, diputuskan Sr. Veronica PMY untuk mengadakan observasi pendirian Panti Wreda.

Pada masa observasi, pada awal tahun 2004 Kongregasi mendapat tawaran pula dari Romo Dominicus Pareta OMI untuk membuka komunitas di Paroki  St. Maria Immaculata Banyumas yang berdekatan dengan lokasi Panti Wreda, untuk membantu pelayanan pastoral di parokinya. Tanda itu semakin jelas, maka Kongregasi serius menanggapi kedua tawaran tersebut. Tawaran Bapak Uskup untuk mendirikan Panti Wreda dan tawaran Romo Domi OMI untuk membuka komunitas  menjadi jalan masuk bagi Kongregasi untuk berkarya di Paroki Banyumas khususnya dan Keuskupan Purwokerto pada umumnya.

Untuk memulai komunitas baru di Banyumas, Kongregasi mengutus 3 Suster yaitu Sr. V. Indrawati PMY, Sr. Magdalena PMY dan Sr. Anastasia PMY. Berdasarkan kesepakatan antara Kongregasi dengan Romo beserta Dewan Paroki Banyumas, para Suster menempati gedung bekas Novisiat OMI di kompleks Gereja Paroki St. Maria Immaculata pada tanggal 14 Juli 2004.  Dan diberkati sebagai komunitas Suster juga sebagai tanda dimulainya karya pelayanan baru di wilayah paroki Banyumas pada tanggal 27 Juli 2004 dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin sendiri oleh Romo Domi OMI. Dengan demikian resmilah komunitas Suster PMY di wilayah Banyumas.

Sesuai dengan perutusan awal, yaitu pelayanan bagi para lansia dan pelayanan pastoral, maka pada awal di Banyumas para Suster mempersiapkan segala sesuatu untuk pembangunan Panti Wreda dan mulai dengan karya pastoral misalnya mendampingi kelompok Legio Maria, Kharismatik, Mudika, Katekese baik di paroki maupun di Stasi dan kegiatan gerejani lainnya. Selain itu sebagai warga masyarakat para Suster juga terlibat di dalam kegiatan kemasyarakatan misalnya arisan PKK, Dasa Wisma. Selain  itu, Para Suster juga bekerja di SMU Yos Sudarso dan LPK Yos Sudarso dan ada Suster yang membantu di Rumah Retret Kaliori. Dalam perjalanan waktu, Bapak Uskup Mgr. J. Sunarko juga minta supaya salah satu Suster terlibat di Yayasan Karya Perutusan untuk menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer. Namun karena terbatasnya tenaga, maka saat ini karya yang ditangai oleh para Suster adalah pelayanan bagi para lansia, pendidikan di SMA Yos Sudarso dan karya sosial – pastoral.

Seiring berjalannya waktu, Panti Wreda mulai dibangun, pada tanggal 23 Oktober 2004 dilaksanakan upacara peletakan batu pertma yang dipimpin oleh Bapak Uskup Purwokerto Mgr. J. Sunarko SJ. Pada upacara tersebut hadir Sr. Antonie Ardatin PMY selaku Provinsial, para Donatur, para Pejabat pemerintah Kabupaten Banyumas, tokoh-tokoh masyarakat Kaliori serta warga Gereja. Setelah melalui perjalanan panjang, bahkan sempat tersendat, akhirya pembangunan panti tersebut bisa diselesaikan. Tuhan mengutus banyak orang untuk membantu menyelesaikan pembangunan gedung bagi para lansia. Pada tanggal 30 Mei 2006, bangunan Panti  yang sudah selesai diberkati oleh Romo Domi OMI dengan Perayaan Ekaristi. Pada tanggal 10 Juni 2006 dibuka secra resmi  penggunaan Panti Wreda Catur Nugroho  oleh Mgr. J. Sunarko SJ juga dengan Perayaan Ekaristi dan penyerahan MoU antara Keuskupan – Kongregasi Suster Putri Maria dan Yosef. Pihak Keuskupan sebagai pemilik tanah telah menyerahkan 100% pengelolaan Panti kepada Kongregasi suster PMY. Dengan demikin, Kongregasi bertanggungjawab penuh atas pengelolaan Panti.

Sebagai warga masyarakat Banyumas, maka Panti tersebut juga diresmikan penggunaannya oleh Pemerintah daerah Kabupaten Banyumas. Maka untuk menindaklanjuti kerjasama dengan pihak pemerintah, pihak pengelola minta secara intern kepada keuskupan untuk “didirikan” sebuah  yayasan yang bisa melindung Panti secara administrasi. Berkat bantuan dari berbagai pihak, maka berdirilah Yayasan “Wahya Bawana”, yang secara Yuridis membawahi Panti Wreda “Catur Nugraha” Kaliori.

Panti tersebut diberi nama Panti Wreda Catur Nugroho dimaksud bahwa menurut sejarah Panti, keberadaan panti tersebut diprakarsai dan dikelola oleh 4 komponen yaitu Keuskupan Purwokerto yang memiliki tanah di Kaliori dan sebagai pelindung, Para donatur yang peduli terhadap para lansia, Kongregasi PMY sebagai pelaksana karya pelayanan bagi para lansia dan Pastor OMI yang berada di paroki Banyumas sebagai penanggungjawab pelayanan rohani bagi lansia dan seluruh warga Panti. Berkat rahmat Tuhan, panti wreda semakin berkembang dan pelayanan para Suster  juga diterima baik oleh warga paroki maupun oleh masyarakat setempat.


Komunitas Leonardo – Banyumas

KELUAR