Sunday, 28 Apr 2024
  • Kongregasi Puteri Maria dan Yosef

Komunitas Yosef – Klaten

 

Berawal dari keprihatinan akan sedikitnya panggilan di Kongregasi, sementara karya semakin meluas dan berkembang dalam bentuk pelayanan. Juga berangkat dari sebuah keyakinan akan rencana dan kehendak Tuhan untuk berkembangnya jumlah anggota di Kongregasi, maka setelah mendapat persetujuan dari Bapak Kardinal Yulius Darmaatmaja, SJ pada tahun 1989 Kongregasi  membuka komunitas baru di Paroki Wedi Klaten. Komunitas yang sangat sederhana berada di desa Keringan, Gondang, Kabupaten Klaten adalah rumah milik umat yang dikontrak oleh Kongregasi. Untuk pertama kalinya, 4 Suster yaitu Sr. Anna Maria (Alm), Sr. Veronie (Alm),  Sr. Bernadetti (mengundurkan diri sebagai anggota PMY) dan Sr. Bernadette, tinggal di komunitas yang baru tersebut. Dari antara para Suster, ada yang  bekerja di  SMK Katolik Klaten, SMP Kanisius Gondang, TK Kanisius Nunukan Wedi dan SMA Kanisius Dlanggu dan untuk selanjutnya setelah ada penggantian anggota komunitas, ada pula Suster yang bekerja di SD Pangudi Luhur Klaten, SD Kanisius Nglinggi.  Selain itu, para  Suster juga berpastoral dan terlibat di dalam kegiatan masyarakat.

Dari waktu ke waktu, setelah para Suster berkarya di wilayah Klaten, ada beberapa pemudi yang mulai tertarik untuk bergabung dengan Tarekat Suster PMY sebagai biarawati. Pada tahun 1991 untuk pertama kalinya ada pemudi yang masuk sebagai Postulan di Kongregasi Suster PMY dan diikuti oleh pemudi-pemudi yang lain dan sampai saat ini masih ada pemudi yang berasal dari Klaten yang bergabung di Kongregasi.

Rupa-rupanya, kehadiran para Suster mempunyai arti, baik bagi  umat Katolik maupun bagi masyarakat sekitar. Situasi masyarakat telah dikenal dengan baik oleh para Suster, pengenalan itu semakin memperkuat keyakinan Kongregasi yang sudah memulai karya pemberdayaan masyarakat kecil di Kabupaten Wonosobo. Untuk mengembangkan karya pelayanan di bidang pemberdayaan masyarakat kecil, pada tahun 1995 Sr. Antonie secara khusus mendapat tugas untuk observasi terhadap kebutuhan masyarakat atau warga desa setempat. Situasi dan kondisi yang ada adalah tanah telah habis dibuat untuk batu bata, akibatnya irigasi berantakan. Maka untuk pertama kalinya, masyarakat diajak untuk berpikir bersama akan pentingnya memelihara keutuhan alam ciptaan dan langkah selanjutnya adalah kepada masyarakat  ditawarkan usaha pemulihan tanah. Berkat ketekunan dan kerja sama yang baik antara Suster dengan anggota masyarakat, maka terbentuklah Paguyuban Tani pada tahun 1997.

Melihat bahwa ada perkembangan dalam hal jumlah anggota yang berasal dari wilayah Klaten, dan juga ada perkembangan dalam karya pelayanan, maka  Kongregasi berniat untuk membangun rumah. Pada tahun 1996 ada usaha untuk membangun rumah di desa Kraguman, tetapi gagal karena tidak dikehendaki oleh masyarakat Kraguman. Kegagalan itu mungkin disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari para Suster, karena selama ini para Suster berkarya di desa Keringan, kelurahan Karangdukuh,  tetapi membangun rumah di tempat lain, yaitu di kelurahan Kraguman,  yang warga dan pamong desanya belum mengenal para Suster secara lebih dekat. Namun kegagalan tersebut tidak menyurutkan para Suster untuk mempunyai tempat tinggal yang tetap, maka dengan bantuan Romo BYL Subagyo Atmodiharjo Pr beserta Dewan Paroki Wedi dan Stasi Gondang, akhirnya para Suster mendapatkan tanah kosong  di desa Talun Prawatan Klaten milik umat yang tidak digunakan.

Berdasarkan pengalaman gagal membangun rumah di Kraguman, maka ketika masuk ke desa Talun tanggal 15 Desember 1998 sungguh direncanakan dengan  strategi yang tepat, umpama :

  • Mengontrak rumah sederhana, cukup untuk dua Suster
  • Sengaja mengontrak rumah di dekat tanah kosong yang akan dijual tetapi belum membelinya
  • Setelah 2 tahun, kehadiran para Suster nampak diterima oleh masyarakat barulah membeli tanah seperti yang direncanakan
  • Usaha sosialisasi terus dilanjutkan “Komunitas PMY” di Talun melalui “Hidup Memasyarakat”, artinya hidup ala kampung dengan ikut membantu tetangga yang sedang mempunyai keperluan pernikahan, sunatan, kematian, rapat Rt/Rw, pertemuan Kampung Selasa Kliwonan dan kegiatan-kegiatan lainnya.
  • Pengenalan dengan situasi kampung berjalan 2 tahun dan kehadiran para Suster sungguh diterima, barulah membangun rumah permanen. Pembanguna dimulai tahun 2001 dan diberkati oleh Pastor Paroki Wedi, Romo B. Saryanto Wiryaputra, Pr  pada Pesta St. Yosef 19 Maret 2002.
  • Bangunan komunitas sengaja dibuat untuk ‘ajang’ pertemuan para petani dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani, maka dibangun ruang tengah yang luas untuk keperluan tersebut.

Dengan berjalannya waktu,  sudah beberapa kali ada pergantian anggota Suster namun misi tetap sama yaitu menjaring bertambahnya anggota Kongregasi dengan berkarya di bidang pendidikan umum, berkarya di bidang pemberdayaan masyarakat dan pastoral. Namun tidak bisa dihindari pula bahwa dari karya yang satu muncul karya berikut, misalnya dari karya pemberdayaan masyarakat yang pada awalnya mendampingi para petani berkembang sampai terbentuknya kelompok-kelompok tani di berbagai wilayah, membantu pemasaran beras organik dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat maka berdasarkan pengalaman di Wonosobo, Sr. Theresianne PMY bersama  kelompok tani membentuk KOPERASI / CU Ngudi Rejeki. Selain dari pada itu, Tuhan juga mengirim anak-anak cacat untuk dididik secara sederhana oleh para Suster di komunitas, dalam hal ini Sr. Lucia PMY yang memulai dan dilanjutkan oleh Sr. Brigitta PMY dalam mendampingi mereka.

Meskipun jumlah anggota yang berasal dari Klaten bertambah, namun ternyata kebutuhan tenaga Suster juga bertambah karena di tempat lain juga membutuhkan. Dengan tenaga yang sangat terbatas, maka karya para Suster di komunitas Klaten tidak lagi seperti pada awal bekerja di berbagai sekolah, saat ini Suster  bekerja di SMK Katolik Klaten, Pemberdayaan Masyarakat, pendampingan privat anak-aanak cacat dan Pastoral. Sejak tahun 2011 – sekarang, para Suster berkarya di Yayasan Pangudi Luhur – SMP PL Wedi, SMP PL Bayat, SMP PL Cawas dan SMP PL Ganti Warno. Selain itu, para Suster juga aktif dalam kegiatan promosi panggilan dan pastoral.

Harapan besar, semoga Tuhan terus menambah jumlah anggota Suster di Kongregasi, supaya Kongregasi semakin mampu terlibat di dalam pewartaan Kerajaan Allah, bukan hanya di wilayah Klaten tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya yang membutuhkan.


Komunitas Yosef Klaten

Post Terkait

KELUAR